Kamis, 08 Juli 2010



Harta Kita yang Sesungguhnya
Umumnya, kita menganggap bahwa harta yang disimpan itulah harta kita yang sesungguhnya. Padahal sebenarnya harta kita adalah yang telah kita suguhkan untuk kebaikan. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

"Siapa di antara kalian yang harta ahli warisnya lebih dia cintai dari hartanya (sendiri)?" Mereka (sahabat) menjawab: "Wahai Rasulullah, tidak ada dari kita seorangpun kecuali hartanya lebih ia cintai." Nabi bersabda: "Sesungguhnya hartanya adalah yang ia telah suguhkan, sedangkan harta ahli warisnya adalah yang dia akhirkan." (HR. Al-Bukhari)

Ibnu Baththal rahimahullahu berkata: "Dalam hadits ini ada anjuran untuk menyuguhkan apa yang mungkin bisa disuguhkan dari harta pada sisi-sisi taqarrub kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan kebaikan. Supaya ia nantinya bisa mengambil manfaat darinya di akhirat. Karena segala sesuatu yang ditinggalkan oleh seseorang, maka akan menjadi hak milik ahli warisnya. Jika nantinya ahli waris menggunakan harta itu dalam ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka hanya ahli warisnya yang dapat pahala dari itu. Sedangkan yang mewariskannya hanya dia yang lelah mengumpulkannya…." (Fathul Bari, 11/260)

‘Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah menuturkan bahwa dahulu sahabat menyembelih kambing, maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya: "Apa yang masih tersisa dari kambing itu?" ‘Aisyah berkata: "Tidak tersisa darinya kecuali tulang bahunya." Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Semuanya tersisa, kecuali tulang bahunya." (Shahih Sunan At-Tirmidzi no. 2470)

Maksudnya, apa yang kamu sedekahkan maka itu sebenarnya yang kekal di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala dan yang belum disedekahkan maka itu tidak kekal di sisi-Nya.

Luasnya Rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala
 Kasih sayang Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadap hamba-Nya begitu luas. Kalau saja orang kafir dan ahli maksiat di dunia ini masih selalu diberi rizki oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, padahal mereka berada di atas kesesatannya, maka tentunya orang yang beriman dan beramal shalih akan mendapatkan berbagai limpahan nikmat dan karunia-Nya di dunia ini, serta terus bersambung hingga di hari kiamat nanti. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
SELANJUTNYA . . . . .

1 komentar: