"Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (An-Nahl: 97)
Orang yang menggabungkan antara iman dan amal shalih akan Allah Subhanahu wa Ta’ala beri kehidupan yang baik di dunia ini, berupa tentramnya jiwa dan rizki yang halal lagi baik. Adapun di akhirat kelak, dia akan memperoleh berbagai kelezatan yang mata belum pernah melihatnya, telinga belum pernah mendengarnya, dan belum pernah terbetik dalam hati manusia.
Termasuk bentuk luasnya rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah dilipatgandakannya pahala amalan, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
"Barangsiapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan yang jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya(dirugikan)." (Al-An’am: 160)
Demikian pula, amal kebaikan akan mengangkat derajat pelakunya dan menghapus dosa yang dilakukannya.
Keteguhan hati adalah hal yang mutlak diperlukan oleh manusia dalam hidup ini
Keteguhan hati adalah hal yang mutlak diperlukan oleh manusia dalam hidup ini, dalam seluruh aspek kehidupanya, khususnya dalam beribadah kepada Allah ‘Azza wa jalla.
Lelaki itu la kembali menegaskan niat, bahwa ia sedang melakukan pengembaraan untuk mengubah takdir. Mengubah nasib. Seperti yang dikatakan oleh guru besar saya di Al-azhar , Maulana As-syeikh Abu Al-barokat Wa An-nafahat, ia harus berani berhijrah dari satu takdir Allah ke takdir Allah lain yang lebih baik. Lelaki itu Lintas Samudera terus melaju ke depan.
Ia berpikir sejenak. Ia tidak tahu pasti. Dan akhir ia putuskan bekerja dan sekolah. Sesungguhnya selama ini ia merantau dari satu daerah ke daerah lain, selain untuk bertahan hidup juga demi mencari takdir yang lebih baik.
Takdir umum mencakup segala yang ada. Takdir ini dicatat di Lauhul Mahfuzh. Dan Allah telah mencatat takdir segala sesuatu hingga hari kiamat. Takdir ini umum bagi seluruh makhluk. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya yang pertama kali diciptakan Allah adalah qalam (pena). Allah berfirman kepada qalam tersebut, “Tulislah”. Kemudian qalam berkata, “Wahai Rabbku, apa yang akan aku tulis?” Allah berfirman, “Tulislah takdir segala sesuatu yang terjadi hingga hari kiamat.” (HR. Abu Daud. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Shohih wa Dho’if Sunan Abi Daud).
Takdir ‘Umri yaitu takdir sebagaimana terdapat pada hadits Ibnu Mas’ud, di mana janin yang sudah ditiupkan ruh di dalam rahim ibunya akan ditetapkan mengenai 4 hal: (1) rizki, (2) ajal, (3) amal, dan (4) sengsara atau berbahagia.
As Safariny mengatakan, “Kesimpulannya bahwa mazhab ulama-ulama terdahulu (salaf) dan Ahlus Sunnah yang hakiki adalah meyakini bahwa Allah menciptakan kemampuan, kehendak, dan perbuatan hamba. Dan hambalah yang menjadi pelaku perbuatan yang dia lakukan secara hakiki. Dan Allah menjadikan hamba sebagai pelakunya, sebagaimana firman-Nya (yang artinya), “Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah” (QS. At Takwir [81]: 29). Maka dalam ayat ini Allah menetapkan kehendak hamba dan Allah mengabarkan bahwa kehendak hamba ini tidak terjadi kecuali dengan kehendak-Nya.
Pandanglah Allah dengan hati-mu, bukan dengan pikiranmu. Pikiran bisa memahami, tetapi tidak bisa merasakan. Hanya hati yang mampu merasakan indahnya sebuah hubungan. Seperti seorang kekasih yang bergetar memandang orang yang dikasihi. Seperti hati yang bergetar menatap indahnya gunung yang tinggi, laut yang membiru, ombak yang memecah karang, dan anak yang shalih dan suci. Hati yang dipenuhi cinta akan bergetar. Dengan cinta, berdzikirlah, karena dzikirmu akan membawa pada ketenangan dan kebahagiaan jiwa. Saat itulah, jiwa tidak akan merasakan kekeringan dan kekosongan lagi...!
melaju pada sebuah titik pencarian yang begitu me-rindukan kedamaian, ketenangan, kepasrahan, dan kebahagiaan dalam hidupnya, di tengah pergolakan pemikirannya, dan juga di antara untaian air mata (bahagia dan duka) yang tiada henti mendera oleh peristiwa-peristiwa yang mengharukan, men-debarkan, menggetarkan dalam perjalanan -Nya !!!
Baginya, pencarian adalah sebuah upaya agar batin dan jiwa tidak mudah ter-guncang, demi mengenal Allah, memahami cinta dan kasih-Nya, memahami takdir-Nya, dan memahami pentingnya rasa ikhlas hanya kepada-Nya. Sungguh, betapa nikmat mampu merasakan cinta kepada-Nya, rindu kepada-Nya, dan dzikir kepada-Nya
“Ya Allah, yang mengarahkan hati, arahkanlah hati-hati kami untuk tetap di atas ketaatan kepada-Mu.” (HR Muslim 2654)
Maka apabila seseorang memahami takdir Allah dengan benar, tentu dia akan menyikapi segala musibah yang ada dengan tenang. Hal ini pasti berbeda dengan orang yang tidak beriman pada takdir dengan benar, yang sudah barang tentu akan merasa sedih dan gelisah dalam menghadapi musibah. Semoga kita dimudahkan oleh Allah untuk sabar dalam menghadapi segala cobaan yang merupakan takdir Allah.
Ya Allah, kami meminta kepada-Mu surga serta perkataan dan amalan yang mendekatkan kami kepadanya. Dan kami berlindung kepada-Mu dari neraka serta perkataan dan amalan yang dapat mengantarkan kami kepadanya. Ya Allah, kami memohon kepada-Mu, jadikanlah semua takdir yang Engkau tetapkan bagi kami adalah baik. Amin Ya Mujibbad Da’awat.
Semoga Bermanfaat ...
Wassalam ,
MENJEMPUT BEKAL KEMATIAN
Setelah disuruh duduk, ia lalu dibentak dengan keras oleh kedua malaikat yang menyeramkan tadi. la kemudian ditanya, ‘Siapa Tuhanmu? Apa agamamu? Siapa nabimu? Apa kiblatmu?' Jika ia diberi pertolongan oleh Allah, ia akan balik bertanya kepada kedua malaikat tersebut, ‘Siapa yang memberi kalian mandat menanyaiku? Siapa yang mengutus kalian kepadaku?' Dan yang bisa memberikan jawaban seperti itu hanyalah para ulama pilihan. Mendengar pertanyaan balik seperti itu, malaikat tidak bisa berbuat apa-apa selain mempersilakan ia untuk masuk ke surga yang penuh dengan nikmat: la akan bersenang-senang di dalamnya sampai tiba hari kiamat. la selalu bertanya, kapan tiba hari kiamat? Sebab, baginya tidak ada yang lebih menyenangkan daripada tibanya hari kiamat."'
Lelaki itu la kembali menegaskan niat, bahwa ia sedang melakukan pengembaraan untuk mengubah takdir. Mengubah nasib. Seperti yang dikatakan oleh guru besar saya di Al-azhar , Maulana As-syeikh Abu Al-barokat Wa An-nafahat, ia harus berani berhijrah dari satu takdir Allah ke takdir Allah lain yang lebih baik. Lelaki itu Lintas Samudera terus melaju ke depan.
Ia berpikir sejenak. Ia tidak tahu pasti. Dan akhir ia putuskan bekerja dan sekolah. Sesungguhnya selama ini ia merantau dari satu daerah ke daerah lain, selain untuk bertahan hidup juga demi mencari takdir yang lebih baik.
Takdir umum mencakup segala yang ada. Takdir ini dicatat di Lauhul Mahfuzh. Dan Allah telah mencatat takdir segala sesuatu hingga hari kiamat. Takdir ini umum bagi seluruh makhluk. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya yang pertama kali diciptakan Allah adalah qalam (pena). Allah berfirman kepada qalam tersebut, “Tulislah”. Kemudian qalam berkata, “Wahai Rabbku, apa yang akan aku tulis?” Allah berfirman, “Tulislah takdir segala sesuatu yang terjadi hingga hari kiamat.” (HR. Abu Daud. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Shohih wa Dho’if Sunan Abi Daud).
Takdir ‘Umri yaitu takdir sebagaimana terdapat pada hadits Ibnu Mas’ud, di mana janin yang sudah ditiupkan ruh di dalam rahim ibunya akan ditetapkan mengenai 4 hal: (1) rizki, (2) ajal, (3) amal, dan (4) sengsara atau berbahagia.
As Safariny mengatakan, “Kesimpulannya bahwa mazhab ulama-ulama terdahulu (salaf) dan Ahlus Sunnah yang hakiki adalah meyakini bahwa Allah menciptakan kemampuan, kehendak, dan perbuatan hamba. Dan hambalah yang menjadi pelaku perbuatan yang dia lakukan secara hakiki. Dan Allah menjadikan hamba sebagai pelakunya, sebagaimana firman-Nya (yang artinya), “Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah” (QS. At Takwir [81]: 29). Maka dalam ayat ini Allah menetapkan kehendak hamba dan Allah mengabarkan bahwa kehendak hamba ini tidak terjadi kecuali dengan kehendak-Nya.
Pandanglah Allah dengan hati-mu, bukan dengan pikiranmu. Pikiran bisa memahami, tetapi tidak bisa merasakan. Hanya hati yang mampu merasakan indahnya sebuah hubungan. Seperti seorang kekasih yang bergetar memandang orang yang dikasihi. Seperti hati yang bergetar menatap indahnya gunung yang tinggi, laut yang membiru, ombak yang memecah karang, dan anak yang shalih dan suci. Hati yang dipenuhi cinta akan bergetar. Dengan cinta, berdzikirlah, karena dzikirmu akan membawa pada ketenangan dan kebahagiaan jiwa. Saat itulah, jiwa tidak akan merasakan kekeringan dan kekosongan lagi...!
melaju pada sebuah titik pencarian yang begitu me-rindukan kedamaian, ketenangan, kepasrahan, dan kebahagiaan dalam hidupnya, di tengah pergolakan pemikirannya, dan juga di antara untaian air mata (bahagia dan duka) yang tiada henti mendera oleh peristiwa-peristiwa yang mengharukan, men-debarkan, menggetarkan dalam perjalanan -Nya !!!
Baginya, pencarian adalah sebuah upaya agar batin dan jiwa tidak mudah ter-guncang, demi mengenal Allah, memahami cinta dan kasih-Nya, memahami takdir-Nya, dan memahami pentingnya rasa ikhlas hanya kepada-Nya. Sungguh, betapa nikmat mampu merasakan cinta kepada-Nya, rindu kepada-Nya, dan dzikir kepada-Nya
“Ya Allah, yang mengarahkan hati, arahkanlah hati-hati kami untuk tetap di atas ketaatan kepada-Mu.” (HR Muslim 2654)
Maka apabila seseorang memahami takdir Allah dengan benar, tentu dia akan menyikapi segala musibah yang ada dengan tenang. Hal ini pasti berbeda dengan orang yang tidak beriman pada takdir dengan benar, yang sudah barang tentu akan merasa sedih dan gelisah dalam menghadapi musibah. Semoga kita dimudahkan oleh Allah untuk sabar dalam menghadapi segala cobaan yang merupakan takdir Allah.
Ya Allah, kami meminta kepada-Mu surga serta perkataan dan amalan yang mendekatkan kami kepadanya. Dan kami berlindung kepada-Mu dari neraka serta perkataan dan amalan yang dapat mengantarkan kami kepadanya. Ya Allah, kami memohon kepada-Mu, jadikanlah semua takdir yang Engkau tetapkan bagi kami adalah baik. Amin Ya Mujibbad Da’awat.
Semoga Bermanfaat ...
Wassalam ,
MENJEMPUT BEKAL KEMATIAN
Setelah disuruh duduk, ia lalu dibentak dengan keras oleh kedua malaikat yang menyeramkan tadi. la kemudian ditanya, ‘Siapa Tuhanmu? Apa agamamu? Siapa nabimu? Apa kiblatmu?' Jika ia diberi pertolongan oleh Allah, ia akan balik bertanya kepada kedua malaikat tersebut, ‘Siapa yang memberi kalian mandat menanyaiku? Siapa yang mengutus kalian kepadaku?' Dan yang bisa memberikan jawaban seperti itu hanyalah para ulama pilihan. Mendengar pertanyaan balik seperti itu, malaikat tidak bisa berbuat apa-apa selain mempersilakan ia untuk masuk ke surga yang penuh dengan nikmat: la akan bersenang-senang di dalamnya sampai tiba hari kiamat. la selalu bertanya, kapan tiba hari kiamat? Sebab, baginya tidak ada yang lebih menyenangkan daripada tibanya hari kiamat."'
Bayangkanlah kesendirian kita , kegelapan dosa dan maksiat kita . Bayangkanlah ratusan atau bahkan ribuan tahun penantian datangnya Kiamat? Bayangkanlah apakah kuburan kita itu menjadi bagian dari taman Surga? Ataukah menjadi bagian dari jurang Neraka? Bayangkanlah keinginan kita bisa kembali ke dunia, meski sehari, untuk menambah amal shalih. Bayangkanlah betapa butuhnya kita terhadap tambahan pahala, tetapi kita sudah tidak berdaya. Bayangkanlah betapa beratnya, betapa menderitanya " Renungkanlah wahai Saudaraku "
Yakinlah kita semua pasti mengalaminya, entah kapan. Yang jelas, kurang dari 100 tahun kita pasti sudah kembali kepada yang kuasa . Tapi bisa jadi, besok atau minggu depan kita sudah meninggalkan dunia . Kematian selalu mengintai manusia di mana saja ia berada. Tidak peduli siang atau malam, anak-anak, remaja atau sudah tua. Tidak peduli dalam keadaan sehat atau sakit, suka cita atau duka lara, aman atau perang, kaya atau miskin, raja atau rakyat jelata, pria atau wanita. Tidak peduli di rumah, di kantor, atau di perjalanan, di darat, laut atau di udara. Ya, tidak seorang pun dari kita yang bisa memastikan dirinya aman dari kematian.
Lalu, apa bekal kita dan persiapan kita untuk kematian yang sewaktu-waktu menyergap diri kita?
Bagaimana jika diri kita mati hari ini?
Pasti kita mengeluhkan dosa-dosa yang menggunung dan kebaikan yang sedikit!
Tapi bersyukurlah kita sekarang masih hidup dan di beri kesehatan , maka sebelum kita meninggalkan dunia . Jemputlah bekal kematian kita sekarang. Sebelum datang penyesalan yang menyesakkan dada, sesal yang tiada lagi berguna.
“Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang shalih? Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang bila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Munafiqun:10-11)
Bacalah Artikel ini. dengan hati khusyuk dan izin Allah- akan lebih termotivasi mencari bekal kematian. kita akan mendapatkan pelajaran kematian yang mempengaruhi jalan hidup kita. Tak berlebihan jika penulis artikel ini menegaskan, “Mudah-mudahan saja semua ini menjadi peringatan. Barangsiapa yang tidak tersentuh dengan peringatan ini, berarti hatinya telah mati. Atau bahkan mungkin ia tidak diberi anugerah hati sama sekali.”
“Dan tiap-tiap manusia telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya." (QS. Al-Israa': 13)
Wallahu a’lam bishshawab, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
TANDA-tanda KIAMAT
6. Munculnya Beragam FitnahDari Abu Musa al-Asy’ary Radhiyallahu ‘Anhu bertutur, “Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam bersabda :
“Sesungguhnya menjelang datangnya hari Kiamat (terjadi) banyak fitnah,
bagaikan bagian malam yang gelap gulita. Seseorang yang di pagi hari dalam
keadaan beriman, dan di sore harinya menjadi kafir. (Ada) yang di sore harinya
dalam keadaan beriman, dan di pagi harinya menjadi kafir. Orang yang duduk
di saat itu lebih baik daripada orang yang berdiri, orang yang berdiri di saat itu
lebih baik daripada orang yang berjalan, dan orang yang berjalan saat itu lebih
baik daripada orang yang berlari. Maka patahkanlah busur-busur kalian,
putuskanlah tali-tali busur kalian, dan pukulkanlah pedang-pedang kalian ke
batu. Jika (rumah) salah seorang dari kalian dimasuki (fitnah), maka jadilah
seperti yang terbaik dari kedua anak Adam (Habil).” HR. Imam Ahmad, Abu
Dawud, Ibnu Majah, dan al-Hakim dalam al-Mustadrak.
7. Fenomena Mengaku “Nabi”
Dalam ash-Shahihain dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu dari Nabi
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
“Tidak akan terjadi hari Kiamat hingga dibangkitkan ‘para dajjal (pendusta)’
yang (jumlahnya) mendekati tiga puluh, semuanya mengaku bahwa mereka
adalah utusan Allah (Rasulullah).”
Diantara mereka yang tiga puluh itu telah muncul Musailamah al-Kadzdzab
(sang pendusta), ia mengaku sebagai nabi di akhir masa Nabi Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam. Ada pula al-Aswad al-‘Ansi di negeri Yaman yang dibunuh
oleh sahabat Radhiyallahu ‘Anhu Demikian dengan Sajah (binti Harits, pent.),
seorang wanita yang mengkalim dirinya sebagai nabi, dan Musailamah
menikahinya. Kemudian setelah Musailamah terbunuh, ia kembali memeluk
Islam. Begitu juga Thulaihah bin Khuwailid al-Asadi, kemudian ia kembali
memeluk Islam dan baik keislamannya. Kemudian muncul al-Mukhtar bin Abi
‘Ubaid ats-Tsaqafi yang menampakkan kecintaan kepada ahlul bait (keturunan
nabi). Ada lagi al-Harits al-Kadzdzab (si pendusta) yang muncul di era
kekhalifahan ‘Abdul Malik bin Marwan, maka dibunuh. Dan di masa sekarang,
adalah Mirza Ahmad al-Qadiyani di India. Akhir-akhir ini juga semakin
bermunculan yang mengaku nabi dan rasul.
http://diary4share.blogspot.com http://compilation4share.blogspot.com
8. Tersebarnya Stabilitas Keamanan
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu bertutur, “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam bersabda :
‘Tidak akan terjadi Kiamat hingga seseorang pengendara (kendaraan) berjalan
di antara Irak dan Mekkah tidak merasa takut kecuali (takut) tersesat di jalan’.”
Dikeluarkan oleh Ahmad dalam Musnadnya.
9. Fenomena Api Hijaz
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam bersabda :
“Tidak akan terjadi hari Kiamat sampai api keluar dari tanah Hijaz yang
menerangi leher-leher unta di Bashra.”
Sesungguhnya api ini telah muncul pada pertengahan abad ke-7 Hijriyah,
(tepatnya) di tahun 654 H. Saat itu (kobaran) apinya besar, para ulama yang
hidup di masa itu dan setelahnya telah menerangkan kemunculan api tersebut
dalam bentuknya. Dan api ini bukanlah api yang keluar di akhir zaman
menghimpun manusia ke padang mahsyar mereka. Sebagaimana yang akan
dibicarakan dalam pembahasan tanda-tanda Kiamat besar (al-‘Asyrath al-
Kubra).
10. Peperangan dengan Bangsa Turki
Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu bahwa
Rasululullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Tidak akan terjadi hari Kiamat hingga kaum muslimin memerangi bangsa Turki,
yaitu kaum yang wajah-wajahnya seperti tameng yang dilapisi kulit, mereka
memakai (pakaian) yang terbuat dari bulu, dan berjalan (dengan sandal) yang
terbuat dari bulu.”
11. Peperangan dengan Bangsa ‘Ajam
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam bersabda :
“Tidak akan terjadi hari Kiamat sampai kalian memerangi bangsa Khuz dan
bangsa Karman dari kalangan ‘Ajam, bermuka merah, berhidung-hidung pesek,
bermata sipit, wajah-wajah mereka bagaikan tameng yang dilapisi kulit, dan
sandal-sandal mereka terbuat dari bulu.” HR. Al-Bukhari.
12. Hilangnya Amanat
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu menuturkan, “Nabi Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam bersabda :
‘Jika amanat telah disia-siakan, maka tunggulah Kiamat.’ (Abu Hurairah ra)
bertanya, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana amanat itu disia-siakan?’ Beliau
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, ‘Jika urusan diserahkan kepada selain
ahlinya, maka tunggulah Kiamat!’.” HR. Al-Bukhari.
13. Diangkatnya ilmu dan fenomena Kebodohan
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu menuturkan, “Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam bersabda :
http://diary4share.blogspot.com http://compilation4share.blogspot.com
‘Diantara tanda-tanda Kiamat adalah ilmu dihilangkan dan kebodohan
diteguhkan’.”
Yang dimaksud dengan diangkatnya ilmu adalah diwafatkannya para ulama,
sebagaimana riwayat dalam hadits ‘Abdullah bin Amr bin al-‘Ash Radhiyallahu
‘Anhuma bertutur, “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda :
“Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu langsung dari para hamba, tetapi
mencabut ilmu dengan mewafatkan para ulama, sehingga ketika tidak tersisa
lagi seorang alim, maka manusia akan menjadi orang-orang bodoh sebagai
pemimpin, lalu mereka ditanya, kemudian mereka akan memberikan fatwa
tanpa ilmu, maka mereka seat lagi menyesatkan orang lain.” HR. Al-Bukhari
dan Muslim.
14. Banyaknya Pasukan dan Pendukung Kezhaliman
Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu
menunturkan, “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
‘Dua kelompok manusia penghuni neraka yang belum pernah aku lihat, (yaitu)
golongan orang-orang yang membawa cemeti seperti buntut sapi, mereka
memukuli manusia dengannya ....’.”
Dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda kepada Abu Hurairah
Radhiyallahu ‘Anhu :
http://diary4share.blogspot.com http://compilation4share.blogspot.com
“Seandainya umurmu panjang, sekiranya engkau akan melihat satu kaum
yang pergi di pagi hari dalam kemurkaan Allah, dan pulang di sore harinya
dalam laknat-Nya, di tangan-tangan mereka ada (cemeti) bagaikan ekor sapi.”
HR. Muslim.
15. Merebaknya Perzinaan
Dari Anas Radhiyallahu ‘Anhu menuturkan, “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam bersabda :
‘Sesungguhnya diantara tanda-tanda Kiamat adalah .........’ dan beliau
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan diantaranya : ‘Merebaknya
perzinaan’.”
16. Riba Merajalela
Dalam Shahih al-Bukhari dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu bahwa
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
“Sungguh akan datang suatu zaman pada manusia, seseorang tidak peduli
(lagi) dengan (status) kehalalan atau keharaman harta yang ia peroleh”
17. Fenomena al-Ma’aazif (alat-alat musik) dan Menganggapnya Halal
Al-Bukhari meriwayatkan dalam Shahihnya dari Abu Malik al-Asy’ari
Radhiyallahu ‘Anhu bahwa ia mendenagr Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda :
“Kelak terjadi dari umatku beberapa kaum yang menghalalkan zina, sutra,
khamer dan alat-alat musik. Dan sungguh ada beberapa kaum yang akan
singgah di suatu pegunungan yang tinggi, pada sore harinya (seorang
pengembala) menjambangi mereka dengan membawa hewan ternaknya,
mereka didatangi –oleh pengembala fakir itu- untuk suatu kebutuhan, lalu
mereka berkata: ‘Kembalilah kepada kami besok.’ Maka di malam harinya Allah
(membinasakan) mereka dan hancurlah gunung tersebut, dan merubah
sebagian mereka menjadi kera dan babi sampai hari kiamat.”
18. Maraknya Minuman Keras (Khamr) dan Menganggapnya Halal
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu
bertutur, “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
‘Diantara tanda-tanda Kiamat adalah .........’ dan beliau Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam menyebutkan diantaranya : ‘(Maraknya) minuman khamr ’.”
19. (Berlomba-lomba) Menghiasi Masjid dan Berbangga-bangga dengannya
Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma berkata :
“Sungguh kamu akan menghiasinya (yaitu: masjid-masjidmu, pent.)
sebagaimana bangsa Yahudi dan Nashrani menghias (tempat-tempat ibadah
mereka).” HR. Al-Bukhari secara mu’allaq.
20. Berlomba-lomba Meninggikan Bangunan
Dalam riwayat Muslim :
“Dan bahwa engkau (akan) menyaksikan orang yang bertelanjang kaki dan
badan, lagi miskin yang mengembala domba, berlomba-lomba meninggikan
bangunan.”
21. Budak Wanita Melahirkan Tuannya
Dalam hadits qudsi, sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam :
“Aku kabarkan kepadamu tentang tanda-tandanya, (yaitu) jika seorang budak
wanita melahirkan tuannya.” (Muttafaqun ‘Alaihi)
22. Maraknya Pembunuhan
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam bersabda :
“Tidak akan datang hari Kiamat hingga banyak al-harj.” Mereka bertanya,
“Wahai Rasulullah, apakah al-harj itu?” Beliau menjawab, “Pembunuhan,
pembunuhan.” (HR. Muslim).
23. Zaman Semakin Singkat
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu menuturkan, “Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam bersabda :
“Tidak akan terjadi hari Kiamat hingga zaman semakin berdekatan.” (HR. Al-
Bukhari)
Dan masih dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu menuturkan, “Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
“Tidak akan terjadi hari Kimat hingga zaman semakin singkat, maka jadilah
setahun bagaikan sebulan, sebulan bagaikan sepekan, sepekan bagaikan hari
jum’at seperti sehari, sehari bagaikan sejam, dan sejam bagaikan seperti
terbakarnya pelepah pohon kurma (cepat sekali, pent.).” (HR. Ahmad, at-
Tirmidzi, dan Al-Albani meshahihkannya).
24. Pasar Semakin berdekatan
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam bersabda :
“Tidak akan terjadi hari Kiamat hingga muncul berbagai fitnah, banyaknya
kebohongan dan berdekatannya pasar.” (HR. Ahmad).
25. Fenomena Kemusyrikan Pada Umat Ini
Diriwayatkan oleh Abu Daud dan at-Tirmidzi dari Tsauban Radhiyallahu ‘Anhu
menuturkan, “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
“Jika pada umatku pedang telah diletakkan, maka ia tidak akan pernah
diangkat darinya sampai hari Kiamat, dan tidak akan terjadi hari Kiamat
hingga beberapa kabilah dari umatku mengikuti kaum musyrikin, dan
beberapa kabilah dari umatku menyembah berhala.”
Dan Imam al-Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah
Radhiyallahu ‘Anhu menuturkan, “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda :
“Tidak akan terjadi hari Kiamat hingga bokong-bokong para wanita Daus
bergoyang di sekitar Dzil Khalashah (Rumah Berhala)”
26. Menjamurnya Fahsya (Perbuatan dan Ucapan Keji), Pemutusan
Silaturahmi, dan Buruknya Hubungan Bertetangga
Imam Ahmad dan al-Hakim meriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Amr
Radhiyallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
“Tidak akan terjadi hari Kiamat hingga muncul (banyak) perbuatan dan
perkataan keji, pemutusan silaturahmi, dan jeleknya hubungan bertetangga.”
27. Orangtua Bergaya Anak Muda
Dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma menuturkan, “Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam bersabda :
‘Akan ada di akhir zaman satu kaum yang menyemir rambut mereka dengan
warna hitam bagaikan dada burung merpati, mereka tidak akan pernah
mencium harumnya surga’.” (HR. Ahmad).
28. Tersebarnya Kekikiran
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda :
“Zaman semakin berdekatan, amal berkurang dan kekikiran dilemparkan (ke
dalam hati).” HR. Al-Bukhari.
29. Maraknya Perdagangan
Imam Ahmad dan al-Hakim meriwayatkan dari ‘Abdullah bin Mas’ud
Radhiyallahu ‘Anhu dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bahwa beliau
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
“Menjelang datangnya hari Kiamat, salam hanya diucapkan kepada orangorang
tertentu, dan merebaknya perdagangan hingga seorang wanita turut
serta (bersama) suaminya dalam berdagang.”
30. Banyaknya Peristiwa Gempa Bumi
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu menuturkan, “Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam bersabda :
“Tidak akan terjadi hari Kiamat hingga terjadi banyak peristiwa gempa bumi.”
HR. Al-Bukhari
31. Banyaknya Orang-Orang yang Ditenggelamkan ke Dalam Bumi, Diubah
Raut Wajahnya dan Dilempar Batu
Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha menuturkan, “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam bersabda :
“Akan ada pada akhir umatku (orang-orang) yang ditenggelamkan ke dalam
bumi, dirubah rawut wajahnya, dan dilempari (batu).” Aisyah Radhiyallahu
‘Anha berkata: ‘Aku bertanya, (Wahai Rasulullah, apakah kami akan
dibinasakan sementara masih ada orang-orang soleh ditengah-tengah kami?)).
Beliau menjawab, “Benar, ketika kemaksiatan telah merajalela.”
Tanda-tanda Kiamat Besar (Kubra)
Beberapa tanda kiamat besar berdasarkan hadits: munculnya Al-Mahdi,
keluarnya Dajjal, turunnya Isa as dari langit sebagai hakim yang adil lalu dia
menghancurkan salib, membunuh Dajjal, menghentikan jizyah dan
menghukumi dengan syariat Islam, munculnya Ya’juj dan ma’juj yang akan
didoakan oleh Isa dengan kehancuran maka merekapun mati, terjadi tiga
gerhana, satu di timur, satu di barat dan satu lagi di jazirah Arab, asap yaitu:
keluarnya asap besar dari langit yang menyelimuti manusia dan menutupi
pandangan mereka, terbitnya matahari dari barat, munculnya binatang besar
yang aneh dan berkobarnya api besar yang dahsyat dari Adn yang menggiring
manusia ke bumi Syam sebagai tanda besar yang paling terakhir.
Imam Muslim meriwatkan dari Hudzaifah bin Usaid Al-Ghifaru ra,
bahwasannya rasulullah saw bersabda:
“Suatu ketika nabi datang dan kami sedang mudzakarah (saling mengingatkan
ilmu), beliau bertanya: “Apa yang sedang kalian bicarakan?” Mereka menjawab:
“Kami sedang membicarakan hari kiamat.” Beliau berkata: “Sesungguhnya
kiamat itu tidak datang sebelum munculnya sepuluh tanda.” Kemudian beliau
menyebut: Asap, Dajjal, binatang, terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa
putra Maryam, Ya’juj dan Ma’juj, Tiga gerhana: satu terjadi di timur, satu di
barat dan satu di jazirah Arab, dan yang terakhir adalah keluarnya api dari
Yaman yang menggiring manusia menuju tempat berkumpul mereka. (HR.
Muslim)
Dalam hadits lain, rasulullah saw bersabda:
“Akan keluar di akhir umatku nati, Al-Mahdi yang akan Allah turunkan
untuknya hujan, hingga bumipun mengeluarkan tumbuhannya, yang
memberinya harta yang berlimpah, binatang ternak berkembang biak, umat ini
menjadi banyak, dia akan hidup selama tujuh atau delapan, yaitu tahun. (HR.
Hakim)
Dari Ibnu Hajar al-Asqalani di dalam kitab Fathul Bari beliau mengatakan:
“Apa yang dapat dirajihkan (pendapat yang terpilih) dari himpunan haditshadits
Rasulullah Saw. bahwa keluarnya Dajjal adalah yang mendahului segala
petanda-petanda besar yang mengakibatkan perubahan besar yang berlaku
dipermukaan bumi ini. Keadaan itu akan disudahi dengan kematian Nabi Isa
as (setelah beliau turun dari langit). Kemudian terbitnya matahari dari tempat
tenggelamnya adalah permulaan tanda-tanda kiamat yang besar yang akan
merusakkan sistem alam cakrawala. Kejadian ini akan disudahi dengan
terjadinya peristiwa kiamat yang dahsyat itu. Barangkali keluarnya binatang
aneh yang disebutkan itu terjadi di hari yang matahari pada waktu itu terbit
dari tempat tenggelamnya”.
Kapan terjadinya sa’ah (hari kiamat) itu…? Jika Allah menghendaki, jangankan
tahun 2012 atau 2020, besok atau lusa saja bisa terjadi.
Sa’ah (hari kiamat) disebutkan dalam Al-Qur’an dengan beberapa nama,
diantaranya: Yaumul Qiyaamah (hari kiamat), Al-Qori’ah (hari kiamat), Yaumul
Hisab (hari perhitungan amal), Yaumud Din (hari pembalasan), Ath-Thaammah
(malapetaka yang sangat besar), Al-Waaqi’ah, Al-Haqqaah (yang pasti terjadi),
Ash-Shakhah (suara yang memekakkan), Al-Ghaasyiyah (hari pembalasan) dan
sebagainya.
Nama Yaumul Qiyaamah:
“Aku bersumpah dengan hari kiamat.” (QS.Al-Qiyamah:1).
Nama Al-Qori’ah:
“Hari kiamat, apakah hari kiamat itu?” (QS.Al-Qori’ah:
1-2).
Nama Yaumul Hisab:
“Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka
bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu
dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan
mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan” (Q.S
Shaad : 26)
Nama Yaumud Din:
“Dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam
neraka. Mereka masuk ke dalamnya pada hari pembalasan.” (QS.Al-Infithar:14-
15).
Nama Ath-Thaammah:
“Maka apabila malapetaka yang besar (hari kiamat) telah datang.” (QS.An-
Naazi’aat: 34).
http://diary4share.blogspot.com http://compilation4share.blogspot.com
Nama Al-Waaqi’ah:
“Apabila terjadi hari kiamat.” (QS.Al-Waaqi’ah:1).
Nama Al-Haqqah:
“Hari kiamat, apakah hari kiamat itu?” (QS.Al-Haqqah:1-2).
Nama Ash-Shakhah:
“Dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang
kedua).” (QS.'Abasa: 33).
Nama Al-Ghaasyiyah:
“Sudah datangkah kepadamu berita (tentang) hari pembalasan?” (QS.Al-
Ghaasyiyah:1).
Wallahu A’lam
LANJUTAN HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTRI
Cinta adalah kaki-kaki yang melangkah membangun samudera kebaikan. Cinta adalah tangan-tangan yang merajut hamparan permadani kasih sayang. Cinta adalah hati yang selalu berharap dan mewujudkan dunia dan kehidupan yang lebih baik. Cinta selalu berkembang, ia seperti udara yang mengisi ruang kosong. Cinta juga seperti air yang mengalir ke dataran yang lebih rendah.
Tapi ada satu yang bisa kita sepakati bersama tentang cinta. Bahwa cinta, akan membawa sesuatu menjadi lebih baik, membawa kita untuk berbuat lebih sempurna. Mengajarkan pada kita betapa besar kekuatan yang dihasilkannya. Cinta membuat dunia yang penat dan bising ini terasa indah, paling tidak bisa kita nikmati dengan cinta. Cinta mengajarkan pada kita, bagaimana caranya harus berlaku jujur dan berkorban, berjuang dan menerima, memberi dan mempertahankan.
Tentang cinta itu sendiri, Rasulullah menegaskan bahwa tidak beriman seseorang sebelum Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai daripada selain keduanya.
Al Ghazali berkata,”Cinta adalah inti keberagamaan. Ia adalah awal dan juga akhir dari perjalanan kita. Kalaupun ada maqam yang harus dilewati seorang sufi sebelum cinta, maqam itu hanyalah pengantar ke arah cinta dan bila ada maqam-maqam sesudah cinta, maqam itu hanyalah akibat dari cinta saja.”
Di satu sisi, Allah Sang Pencinta Sejati menegaskan, jika manusia-manusia tak lagi menginginkan cinta-Nya, kelak akan didatangkan-Nya suatu kaum yang Dia mencintainya dan mereka mencinta-Nya (QS. Al Maidah:54). Maka berangkat dari rasa saling mencintai yang demikian itu, bandingkanlah cinta yang sudah kita berikan kepada Allah dengan cinta Dia kepada kita dan semua makhluk-Nya.
Wujud cinta-Nya hingga saat ini senantiasa tercurah kepada kita, Dia melayani seluruh keperluan kita seakan-akan Dia tidak mempunyai hamba selain kita, seakan-akan tidak ada lagi hamba yang diurus kecuali kita. Tuhan melayani kita seakan-akan kitalah satu-satunya hamba-Nya. Sementara kita menyembah-Nya seakan-akan ada Tuhan selain Dia.
Apakah balasan yang kita berikan sebagai imbalan dari cinta yang Dia berikan? Kita membantah Allah seakan-akan ada Tuhan lain yang kepada-Nya kita bisa melarikan diri. Sehingga kalau kita “dipecat” menjadi makhluk-Nya, kita bisa pindah kepada Tuhan yang lain. Tahukah, jika saja Dia memperhitungkan cinta-Nya dengan cinta yang kita berikan untuk kemudian menjadi pertimbangan bagi-Nya akan siapa-siapa yang tetap bersama-Nya di surga kelak, tentu semua kita akan masuk neraka. Jika Dia membalas kita dengan balasan yang setimpal, celakalah kita. Bila Allah membalas amal kita dengan keadilan-Nya, kita semua akan celaka. Jadi, sekali lagi, bandingkan cinta kita dengan cinta-Nya. Wallahu a’lam bishowaab.
Jodoh diciptakan dan ditentukan oleh Allah SWT dengan pasti tetapi ia tetap menjadi misteri. Ia merupakan rezeki yang keberadaannya harus di cari. Bagi orang yang mencarinya, pasti akan mengalami perjalanan penuh warna-warni. Ada yang harus menempuh perjalanan penuh duri, berlubang bahkan perjalanan yang dapat membuat orang jatuh ke jurang. Ada juga yang menempuh perjalanan dengan lancar sehingga merasa nyaman dan tentram.
Kesulitan dan kemudahan dalam mencari pedamping hidup adalah misteri Ilahi yang harus dilalui dengan kesabaran. Jadi bersabarlah yang menjadi teman sejati untuk mendapatkan sang Pimimpin lahir batin atau sang Bidadari dunia.
dari Hushaim bin Muhsan, bahwa ibu saudaranya datang kepada Rasulullah saw karena suatu keperluan. Setelah urusannya selesai, maka Rasulullah saw bertanya, "Apakah kamu punya suami?" Jawabnya,"Ya" Kata Rasulullah lagi,"Bagaimana sikapmu terhadapnya?" Jawabnya,"Aku tidak pernah mengeluh, kecuali terhadap sesuatu yang aku tidak mampu." Rasulullah saw berpesan,"Perhatikanlah dimana kedudukanmu darinya. Sesungguhnya dia adalah syurga dan nerakamu." [HR. Ahmad]
Ketahuilah para sahabatku, bahwa perkawinan adalah kerja sama antara seorang lelaki dan perempuan dalam rangka membina generasi shalih dan sehat, taat beribadah kepada Allah, mampu membangun kehidupan menjadi lebih berarti. Perkawinan adalah menentramkan hati, istri atau suami adalah pendamping hidup yang siap berbagi, berbagi perasaan, berbagi kerinduan, berbagi kebahagiaan, bahkan berbagi permasalahan. Sungguh indah bukan..???
Menurut Islam, perkawinan itu adalah penyatuan kasih sayang dua insan agar di dalamnya terdapat ketentraman, serperti yang disabdakan Allah dalam Surat Ar-Rum ayat 21 :
"Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantara kamu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir"
Agar hubungan suami istri dalam suatu perkawinan itu menjadi sempurna, maka Allah menjadikan masing-masing memiliki hak satu sama lain. Firman Allah SWT :
"Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang makruf. Akan tetapi para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan daripadanya" [QS.Al Baqarah : 228].
Hak istri yang didapat dari suami adalah :
1. Agar suami mendidik dan mengajar tentang ilmu dan akhlak;
seperti Firman Allah SWT dalam Surat At-Tahrim ayat 6 berbunyi :
"wahai orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya para malaikat yang kasar, keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan"
Menurut Ali ra. maksud ayat ini adalah : didiklah istrimu dengan sopan santun dan akhlak mulia.
2. Mendapat perlindungan dan rasa aman, mendapatkan perlakuan yang baik dalam pergaulan, mendapatkan rasa cinta kasih dari suami;
3. Memberi nafkah lahir dan batin baik dikala sempit atau lapang, memberikan kehidupan yang layak;
4. Menjadikan istri sebagai teman/ rekan hidup;
5. Menghargai, menghormati, mengasihi dengan sepenuh hati, dsb.
Sabda Rasulullah di atas adalah bahwa suami bisa bisa menjadi penyebab istri masuk syurga atau neraka. Ketika istri memenuhi hak suami (kewajiban istri) dengan penuh ikhlas dan rasa cinta kasih, maka syurga menantinya, sedangkan bila tidak, maka istri akan masuk neraka. Na'udzubillah...!
Diantara kewajiban istri kepada suami adalah :
1. Berusaha dengan sungguh-sungguh menyenangkan hati suami;
2. Melayani dan memperhatikan suami serta menghibur di kala sedih dan duka;
2. Tidak mengeluarkan kata-kata yang kurang baik atau membuat suami sedih;
3. Bersikap baik, dan tidak menimbulkan kemarahan suami;
4. Tidak berpergian jika tidak diberi izin suami;
5. Tidak menerima tamu yang tidak disukai suami;
6. Menjaga diri, keluarga, harta suami;
7. Bernuat baik dengan keluarga suami, dsb.
Diriwayatkan oleh Asma' binti Khadijah al Fazazi pernah berkata kepada anak perempuannya ketika melangsungkan pernikahan,
"Sesungguhnya engkau akan keluar dari kehidupanmu, dimana selama ini engaku dipingit. Selanjutnya engkau menuju ranjang yang selama ini belum engkau kenal, dan berkawan dengan seseorang yang selama ini negkau belum pernah bergaul dengannya. Maka jadikanlah dirimu bumi pasti dia akan menjadi langitmu. Jadikanlah engkau sebagai hamparan, maka dia akan menjadi tiang penyangga bagimu. Jadikanlah engkau sebagai hamba perempuan, niscaya dia akan menjadi budakmu. Jika engkau memaksa dalam meminta, maka dia akan memberimu sedikit. Jika engkau menjauhi, pasti dia akan melupakanmu. Jika dia mendekatimu, maka datanglah lebih dekat kepadanya. Janganlah mendengarkan kata-kata darinya kecuali kata-kata yang baik. berusaha secantik mungkin dihadapannya."
Ummu Iyas mengantarkan putrinya kepada suaminya,
" Wahai putriku, jika wasiat ini engkau abaikan karena mengutamakan pesta maka tamu atau pemberi penghormatan, tentu yang demikian itu akan tersembunyi dan jauh darimu. Wasiat ini merupakan peringatan bagi orang yang lalai dan pertolongan bagi orang yang mau menggunakan akal pikirannya. Wahai putirku, seandainya perempuan tidak memerlukan suami karena kedua orang tuanya kaya, tentu engkau tidak akan memerlukan orang-orang dari hal itu. Namun wanita akan sangat berharga dihadapan lelaki lantaran budi pekertinya. Begitu juga lelaki akan menjadi berharga di mata wanita karena budi pekertinya."
Ummu Iyas menlanjutkan wasiatnya,
"Wahai putriku, sesungguhnya engkau telah meninggalkan tempat bernaung, yang selama ini engkau tempati. Kini engkau keluar menuju kehidupan baru. Dimana engkau akan berkawan dan berkumpul dengan seseorang yang belum pernah engkau kenal, dan belum pernah dirimu menjadi miliknya. Jadikanlah dirimu menjadi budak perempuan lelaki itu, pasti dia akan menjadi budak lelaki yang dekat denganmu. Peliharalah beberapa hal ini, pasti akan menjadi pusaka bagimu :
1. Bersikaplah qanaah (menerima apa adanya) bergaul dengan penuh ketaatan. sesungguhnya qanaah itu melegakan hati, dan bergaul dengan akhlak yang baik niscaya akan mendapat ridho Allah;
2. Perhatikan dirimu, tampillah menawan dihadapannya, jangan menampakkan perilaku buruk dan jangalah hidungnya mencium kecuali yang harum dari dirimu;
3. Perhatikan makanannya dan jangan mengganggu tidurnya, karena itu bisa mengundang kemarahannya;
4. Jagalah hartanya, gunakan seperlunya;
5. Janganlah engkau menyebarkan rahasianya, dan jangan menentang perintahnya. Agungkanlah dia, pasti dia akan memuliakanmu. Cobalah selalu memahaminya, pasti dia akan menyayangimu.
Ketahuilah putriku, sesungguhnya engkau tidak akan mewujudkan yang demikian itu jika engkau mengutamakan dirimu dan kesenanganmu sendiri, namun utamakanlah kesenangannya, maka Allah akan memberi kebaikan kepadamu dan akan membantumu.
Pertanyaan untuk kita semua : Kemanakah kita akan membawa keluarga kita, ke syurga atau neraka....?
Bagi Sahabat yang belum menikah, persiapkan diri menjadi Pemimpin yang Adil atau Bidadari Dunia, suatu saat pasti Allah SWT akan memberikan yang terbaik untukmu....
~ * Barokallah, semoga Allah selalu membimbing dan memberikan kemudahan dari semua permasalahan dalam setiap tariikan nafas kita agar dapat membangun keluarga sakinah, mawaddah, warrohmah * ~
Amin....Allahumma amin....
Sumber :
1. Pesan Rasul untuk Kaum Wanita oleh Ummu Fajar Al Qalami;
2. Kado Terindah untuk Istriku Tercinta oleh Abdul Rachman Husein, Lc